Class no Daikirai na Joshi to Kekkon suru Koto ni Natta adalah anime romance terbaru di musim winter 2025. Di anime ini, kamu akan mengikuti kisah Saito Houjou yang dipaksa menikah dengan teman sekelasnya yang paling dibencinya.
Karakter utama di anime ini bukanlah tipe yang naif. Meski dirinya dipaksa untuk menikahi orang yang ia benci, Saito tetap berusaha menjalani pernikahan itu dengan baik. Bagi kamu yang ingin mengenal sosok Saito Houjou lebih lanjut, silakan simak artikel ini.
Table of Contents
Siapa Saito Houjou?
Saito Houjou adalah karakter utama Class no Daikirai na Joshi to Kekkon suru Koto ni Natta. Ia adalah siswa kelas tiga SMA yang secara tiba-tiba dijodohkan dengan (mungkin) teman sekelasnya.
Story Saito Houjou
Di akhir semester, nilai ujian telah diumumkan. Saito dengan percaya diri tidak terlalu peduli pada nilai dan merasa yakin bahwa ia berada di puncak tertinggi.
Saat ia tidak peduli pada hasilnya, seorang gadis bernama Akane Sakuramori datang dan memarahinya. Ternyata, Saito telah terlibat perselisihan dengan Akane sejak kelas satu, dan mereka selalu berselisih dalam banyak hal, termasuk soal nilai.
Di suatu sore, Saito Houjou secara tiba-tiba diundang kakeknya untuk mengikuti acara minum teh bersama, dan ternyata di acara tersebut dirinya bertemu dengan Akane yang juga diundang oleh neneknya.
Tanpa Saito sadari, dirinya telah dijebak oleh kakeknya sendiri untuk menyepakati sebuah rencana perjodohan, dan perempuan yang dijodohkan adalah Akane Sakuramori (sosok yang dirinya benci).
Mengetahui rencana perjodohan yang telah direncanakan, Saito dengan tegas menolaknya (begitu juga dengan Akane), tetapi ia mendapatkan tekanan yang sangat kuat karena diancam kehilangan hak waris perusahaan keluarganya.
Setelah memikirkannya selama tiga hari, Saito memutuskan untuk menerima permintaan kakeknya untuk menikah dengan Akane Sakuramori. Kini, Saito tinggal berdua dengan Akane di sebuah rumah yang disiapkan oleh kakeknya.
Penampilan Saito Houjou
Saito Houjou adalah remaja yang sederhana; ia tidak tertarik pada hal-hal mencolok dan memilih setelan basic tanpa aksesori tambahan.
Dari segi bentuk fisik, ia memiliki kulit putih, dengan rambut dan mata hitam.
Sikap dan kepribadian Saito
Secara keseluruhan, Saito Houjou adalah individu yang apatis; ia tidak tertarik ikut campur urusan orang lain atau terlibat dalam hal-hal di luar kendalinya.
Saito sebenarnya juga tidak memiliki ketertarikan untuk berurusan dengan Akane. Ia sering kali diceramahi meski berusaha mengabaikannya.
Sejak awal cerita Class no Daikirai na Joshi to Kekkon suru Koto ni Natta, karakter ini menunjukkan sikap realistis tinggi, terlihat saat ia hati-hati ketika diancam oleh kakeknya kehilangan hak waris perusahaan. Dalam situasi itu, Saito dengan cepat beradaptasi dan menekan egonya demi peluang hidup lebih baik di masa depan.
Setelah resmi tinggal bersama Akane, Saito mulai menunjukkan rasa peduli, terutama kepada istrinya, dan perlahan menjadi lebih terbuka terhadap perbedaan pendapat.
Selama pernikahan itu juga, Saito terlihat menjunjung efisiensi, misalnya dengan menumpuk piring kotor dan mencucinya sekaligus setelah banyak.
Sebagai sosok yang cenderung apatis, Saito Houjou ternyata juga memiliki sisi romantis yang manis. Dalam salah satu chapter manga, ia memberikan cincin kesukaan Akane, meskipun harus bekerja paruh waktu untuk itu.
Fakta menarik Saito Houjou
- Buruk dalam urusan rumah tangga
Saito benar-benar buruk dalam hal urusan rumah tangga, bahkan tidak memahami manajemen kebersihan dan cenderung menunda pekerjaan rumah. - Makanannya efisien
Saito Houjou sangat menghargai protein dan gizi, tetapi ia memahaminya secara ekstrem, dengan hanya mencampur bahan bergizi tanpa memperhatikan rasa atau tampilan. - Memiliki saudara sekelas
Saito memiliki saudara perempuan bernama Shisei Houjou. Yang unik, Shisei adalah teman sekelasnya dan orang pertama yang mengetahui rahasia pernikahannya.
Itulah pembahasan tentang Saito Houjou, karakter utama anime Class no Daikirai na Joshi to Kekkon suru Koto ni Natta yang pintar dan rela berubah demi orang yang dianggapnya berharga.
Sumber referensi :
